Jumat, 16 Mei 2014

Biaya Kualitas

biaya kualitas
Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas.
Studi tentang biaya kualitas dilakukan untuk memberikan garis dasar bagi biaya kualitas yang sedang digunakan, untuk mengidentifikasi kemungkinan pengurangan biaya kualitas serta memberikan basis perbandingan yang ternormalisasi.
Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-biaya yang dihubungkan dengan :
a.       pencegahan
b.       penilaian
c.       kegagalan.

a) Biaya pencegahan meliputi :
·            Perencanaan
·            Kajian teknis formal
·            Perlengkapan pengujian
·            Pelatihan

b) Biaya  penilaian meliputi :
·            Inspeksi in-proses dan interproses
·            Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
·            Pengujian

Ciri-ciri ERP

ERP


Sebuah system informasi ERP mempunyai cirri-ciri antara lain :
1.    Sistem tunggal. Sistem informasi ERP dibangun dalam system tunggal sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, karena memiliki data yang terintegrasi. System informasi non-ERP umumnya dibangun tidak dalam system tunggal (misalnya ada data dalam SQL server, sementara data lainnya mungkin dalam FoxPro), dan kalaupun dalam satu system tunggal, biasanya dibangun beberapa tim yang saling independen dan masing-masing tim bekerja untuk kepentingan masing-masing. 

   Hal ini menyebabkan sulitnya memperoleh informasi dengan cepat pada system informasi non-ERP. Untuk mengintegrasikan data pada system informasi non-ERP, baik yang menggunakan banyak sistem maupun yan menggunakan system tunggal, diperlukan waktu dan usaha tertentu, misalnya diperlukan program tambahan (program interface) untuk mengintegrasi datanya dan hal ini tidak selalu mudah untuk dilakukan.

Definisi dan Proses ERP

         ERP terdiri dari 3 elemen yaitu Enterprise (perusahaan), Resource (sumber daya), dan Planning (Perencanaan).
    Ketiga konsep berujung pada sebuah kata kerja yaitu Planning, yang berarti menekankan pada aspek perencanaan sumberdaya perusahaan.
        Sumber daya perusahaan seperti Finansial, SDM, Rantai Suplai, dan Customer dsb
        ERP Mengintegrasikan semua sumberdaya perusahaan.
        ERP : Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien dan dapat merespon kebutuhan pelangan dengan lebih baik.
     ERP : sekumpulan paket sistem informasi yang dibangun dan diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu organisasi (Dhewanto & Falahah, 2007)

Perkembangan ERP

ERP System

Sejak semula dikeluarkan (1960), ERP telah mengalami evolusi yang cukup drastis.
       Tahap 1 (Material Requirement Planning-1960)
      Cikal bakal ERP adalah konsep MRP
      MRP muncul dari proses pengolahan Bill Of Material atau daftar material yang harus disediakan untuk membuat sebuah produk tertentu.
      MRP dirancang  agar dapat menjawab :
       Produk apa yang akan dibuat ?
       Apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut ?
       Apa yang sudah dimiliki ?
       Apa yang harus dibeli ?

Perancangan eBusiness : UML Proses Pendaftaran

USE CASE
                                          
ACTIVITY DIAGRAM

Selasa, 01 April 2014

Perencanaan Komunikasi

           Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.

            Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka di sinilah asas-asas manajemen dan komunikasi dipadukan dan disesuaikan di atas landasan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini, maka para pelaku komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk beluk ilmu manajemen dan ilmu komunikasi. Apabila ada keinginan bersama untuk menyukseskan penyelenggaraan komunikasi secara efektif.
            
           Semakin banyak perusahaan mengusahakan kerja sama dengan pihak lain untuk bersaing di dunia bisis saat ini. Kemitraan proyek menghadirkan respons yang proaktif terhadap banyaknya tantangan sehubungan dengan bekerja dengan orang-orang dari organisasi berbeda. Sebelum proyek dimulai, perlu ada investasi usaha dan waktu untuk membangun hubungan di antara stakeholder dan mengembangkan prosedur dan provisi yang disepakati untuk menghadapi berbagai masalah dan peluang-peluang sebelum mereka terjadi. Prosedur ini pada umumnya meliputi penilaian bersama tentang seberapa baik  susunan kemitraan bekerja, petunjuk peningkatan untuk memecahkan perselisihan dalam cara yang efektif dan tepat waktu, dan ketentuan untuk peningkatan proses dan berbagi resiko. 

Pemantauan dan Pengendalian Proyek

manajemen proyek
     Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai tujuan utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses berlangsungnya proyek.

Menurut R.T Mockler [1972], pengendalian didefinisikan sebagai:
          Usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan penyimpangan, kemudian melakukan tindakan koreksi yang diperlukan agar sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan.

Biaya Kualitas

biaya kualitas
Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas.
Studi tentang biaya kualitas dilakukan untuk memberikan garis dasar bagi biaya kualitas yang sedang digunakan, untuk mengidentifikasi kemungkinan pengurangan biaya kualitas serta memberikan basis perbandingan yang ternormalisasi.
Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-biaya yang dihubungkan dengan :
a.       pencegahan
b.       penilaian
c.       kegagalan.

a) Biaya pencegahan meliputi :
·            Perencanaan
·            Kajian teknis formal
·            Perlengkapan pengujian
·            Pelatihan

b) Biaya  penilaian meliputi :
·            Inspeksi in-proses dan interproses
·            Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
·            Pengujian

Ciri-ciri ERP

ERP


Sebuah system informasi ERP mempunyai cirri-ciri antara lain :
1.    Sistem tunggal. Sistem informasi ERP dibangun dalam system tunggal sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, karena memiliki data yang terintegrasi. System informasi non-ERP umumnya dibangun tidak dalam system tunggal (misalnya ada data dalam SQL server, sementara data lainnya mungkin dalam FoxPro), dan kalaupun dalam satu system tunggal, biasanya dibangun beberapa tim yang saling independen dan masing-masing tim bekerja untuk kepentingan masing-masing. 

   Hal ini menyebabkan sulitnya memperoleh informasi dengan cepat pada system informasi non-ERP. Untuk mengintegrasikan data pada system informasi non-ERP, baik yang menggunakan banyak sistem maupun yan menggunakan system tunggal, diperlukan waktu dan usaha tertentu, misalnya diperlukan program tambahan (program interface) untuk mengintegrasi datanya dan hal ini tidak selalu mudah untuk dilakukan.

Definisi dan Proses ERP

         ERP terdiri dari 3 elemen yaitu Enterprise (perusahaan), Resource (sumber daya), dan Planning (Perencanaan).
    Ketiga konsep berujung pada sebuah kata kerja yaitu Planning, yang berarti menekankan pada aspek perencanaan sumberdaya perusahaan.
        Sumber daya perusahaan seperti Finansial, SDM, Rantai Suplai, dan Customer dsb
        ERP Mengintegrasikan semua sumberdaya perusahaan.
        ERP : Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien dan dapat merespon kebutuhan pelangan dengan lebih baik.
     ERP : sekumpulan paket sistem informasi yang dibangun dan diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu organisasi (Dhewanto & Falahah, 2007)

Perkembangan ERP

ERP System

Sejak semula dikeluarkan (1960), ERP telah mengalami evolusi yang cukup drastis.
       Tahap 1 (Material Requirement Planning-1960)
      Cikal bakal ERP adalah konsep MRP
      MRP muncul dari proses pengolahan Bill Of Material atau daftar material yang harus disediakan untuk membuat sebuah produk tertentu.
      MRP dirancang  agar dapat menjawab :
       Produk apa yang akan dibuat ?
       Apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut ?
       Apa yang sudah dimiliki ?
       Apa yang harus dibeli ?

Perancangan eBusiness : UML Proses Pendaftaran

USE CASE
                                          
ACTIVITY DIAGRAM

Perencanaan Komunikasi

           Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi.

            Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka di sinilah asas-asas manajemen dan komunikasi dipadukan dan disesuaikan di atas landasan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini, maka para pelaku komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk beluk ilmu manajemen dan ilmu komunikasi. Apabila ada keinginan bersama untuk menyukseskan penyelenggaraan komunikasi secara efektif.
            
           Semakin banyak perusahaan mengusahakan kerja sama dengan pihak lain untuk bersaing di dunia bisis saat ini. Kemitraan proyek menghadirkan respons yang proaktif terhadap banyaknya tantangan sehubungan dengan bekerja dengan orang-orang dari organisasi berbeda. Sebelum proyek dimulai, perlu ada investasi usaha dan waktu untuk membangun hubungan di antara stakeholder dan mengembangkan prosedur dan provisi yang disepakati untuk menghadapi berbagai masalah dan peluang-peluang sebelum mereka terjadi. Prosedur ini pada umumnya meliputi penilaian bersama tentang seberapa baik  susunan kemitraan bekerja, petunjuk peningkatan untuk memecahkan perselisihan dalam cara yang efektif dan tepat waktu, dan ketentuan untuk peningkatan proses dan berbagi resiko. 

Pemantauan dan Pengendalian Proyek

manajemen proyek
     Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai tujuan utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses berlangsungnya proyek.

Menurut R.T Mockler [1972], pengendalian didefinisikan sebagai:
          Usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan penyimpangan, kemudian melakukan tindakan koreksi yang diperlukan agar sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan.